Rabu, 08 November 2017

Mengawali belajar Karawitan Jawa



PENDAHULUAN
Sudah banyak tulisan yang membicarakan tentang karawitan, baik sejarah, pengertian, perkembangan, cara belajar, sampai pembahasannya dari hal yang sederhana sampai permasalahan yang  mempunyai tingkat kerumitan tinggi untuk dipelajari dan dipahami lebih dalam. Diantara tulisan-tulisan yang sudah diterbitkan itu antara lain: Bothekan Karawitan I, penulis Rahayu Supanggah, Gamelan Jawa “Awal Mula, Makna, Masa Depannya penulis Bambang Yudoyono, Diktat Pengetahuan Karawitan II oleh Waridi, Seni Karawitan Jawa “Ungkapan Keindahan dalam Musik Gamelan” penulis Dr. Purwadi M.Hum. dan Drs. Afendy Widayat, Bothekan Karawitan II tentang Garap penulis Rahayu Supanggah, dan masih banyak lagi buku-buku tentang karawitan yang lain. Belum lagi buku-buku pengayaan yang terbit di sekolah-sekolah untuk mata pelajaran Kesenian Daerah, khususnya karawitan.
Sistem pembelajaran karawitan yang sudah ada sebelumnya kebanyakan hanya sekedar menampilkan tulisan (notasi), sehingga terkadang siswa sulit untuk menangkap, mempelajari bahkan sekedar membayangkan bagaimana hasil bunyi-bunyi yang sebenanrnya. Belum lagi ketika sekolah-sekolah yang ada mata pelajaran Kesenian Daerah khususnya karawitan tidak mempunyai gamelan sebagai media pembelajarannya, jadi hanya sekedar teori dan sambil lalu saja. Bisa dibilang bahwa pelajaran Kesenian Daerah ini hanya sebagai formalitas atau tuntutan kurikulum, tanpa bisa menyelami lebih dalam tentang karawitan dan cara bermain yang sebenarnya, padahal menurut penulis, itu sebenarnya sangat penting dalam lingkup pembelajaran.
Dalam buku pengayaan ini yang membedakan adalah membuat lebih sederhana metode pelatihan karawitan, dengan menampilkan dan membagi permainan masing-masing ricikan (instrument), dimulai dari jenis gendhing yang sederhana (dasar) pula.
Demikian sebagai pengantar, tunggu artikel selanjutnya....salam budaya